Terjemah Kitab Ihya Ulumuddin

Terhitung, hanya tiga redaksi Hadits yang diklaim maudhu` oleh al-Hafizh al-`Iraqi ketika mentakhrij lebih dari empat ribu lima ratus hadis yang ditampilkan Imâm Ghâzali dalam kitab Ihya’-nya. “Bilangan tersebut sangatlah kecil tutur al-`Irâqi. Lebih-lebih, apabila kita memandang jumlah Hadits yang ditampilkan oleh Imâm Ghâzali secara keseluruhan. Setidaknya, kuantitas hadits Imam Ghazali dalam kitab Ihyâ’-nya telah setingkat dengan beberapa kitab sunan, semisal Sunan Abî Dâwud, Sunan Nasâ’i, dan bahkan dapat dikatakan melebihi bilangan hadits yang terdapat dalam Sunan Ibnu Mâjah.
Lebih lanjut, al-`Irâqi juga memberikan sebuah pembelaan bahwa sebagaian dari Hadits maudhû` tadi disampaikan tanpa memakai shîghat riwayat. Sehingga, dalam studi methodologi Hadits, Imâm Ghâzali tidak dapat diposisikan sebagai perawi yang mendapat ancaman dari baginda nabi Muhammad Shollallohu 'Alaihi Wasallam.

Semoga Bermanfaat Insha allah. Counted, only three editors of the Hadith maudhu` claimed by al-Hafiz al-`Iraqi when mentakhrij more than four thousand five hundred hadith shown Ihya' Imâm Ghâzali in his book. "Numbers are very small said al-`Irâqi. Moreover, if we consider the number of Hadiths displayed by Imâm Ghâzali overall. At least, the quantity of hadith Imam Ghazali in his book Ihyâ' was level with several books of Sunan, such as Sunan Abî Dâwud, Sunan Nasa'i, and even can be said to exceed the number of hadith contained in Sunan Ibnu Mâjah.
Furthermore, al-`Irâqi also provide a defense that in part of the Hadith maudhû` was delivered without a history shîghat. Thus, in the study methodology Hadith, Imâm Ghâzali can not be positioned as narrators who received threats from the king Muhammad Shollallohu 'Alaihi Wasallam.

Hopefully Helpful Insha allah.