Cinta Rekha

Cinta Rekha Free App

Rated 3.00/5 (1) —  Free Android application by AWC Publishing

About Cinta Rekha

CINTA REKHA


Aku menyeret kantong belanjaan berisi makanan ringan yang berukuran super besar dengan susah payah. Aku berjalan melintasi lapangan parkir SMA 97 yang sudah lumayan ramai, dan sudah dipastikan semua orang sedang melihatku dengan tatapan aneh.

Aku menggerutu dalam hati. Sejak semalam aku juga sudah mengomel panjang-lebar kepada para sahabatku yang dengan curang menyuruhku membawakan kantong berisi makanan ringan yang sebenarnya ”luar biasa berat” ini ke sekolah.

Hari ini SMA 97 memang mengadakan study tour ke Bandung khusus untuk anak kelas XII. Berhubung aku dan ketiga sahabatku jenis remaja yang lumayan "bernafsu makan", kami sepakat untuk membeli camilan sebanyak-banyaknya untuk dimakan diperjalanan.

Sialnya akulah yang kebagian untuk membawanya ke sekolah! Masih dengan menggerutu, aku kembali mencari bus bernomor 4. Dan ternyata bus itu berada diujung lapangan parkir! Aku mengerang kesal. Tanganku sudah pegal membawa kantong buto ijo ini, masa harus ditambah dengan berjalan sejauh ratusan meter keujung sana?!

"Veyla, perlu gue bantu?" tanya seseorang disampingku.
Aku menoleh dan melihat sesosok pemuda jangkung yang lumayan tampan, atau bisa dikatakan cenderung imut. Hidungnya mancung dan saat tersenyum, satu lesung dipipi kanannya muncul.

Rekha. Tepatnya Andrekha Riveno.
Dia salah satu teman sekelasku sejak kelas X. Aku menatap Rekha dengan ragu.
"Yakin? Ini lumayan berat, lho." sahutku. Rekha kembali memamerkan senyum manisnya dan mengambil kantong buto ijo yang sedari tadi kuseret-seret.
"Segini sih ringan. Lagian apa gunanya gue jadi paskibraka kalau nggak bisa bawa kantong ini?" jawab Rekha sambil kembali bertanya.

Nada suaranya terdengar biasa, dan menurutku Rekha ini jenis orang yang tidak suka menyombongkan diri. Aku hanya tersenyum samar dan mulai berjalan.

Rekha memang mengikuti ekskul paskibra. Ekskul yang menurutku hanya bisa menghancurkan keindahan kulit. Masa siang hari bolong dijemur di tengah lapangan? Apa itu namanya kalau bukan penyiksaan? Tapi pada kenyataannya pemuda disisiku ini berkulit lumayan putih.

Padahal sejauh yang aku tahu, Rekha selalu ikut latihan dan ajaibnya, kulitnya tak pernah menghitam. Paling-paling hanya berubah sedikit kecokelatan. Hal ini lah yang membuatku sedikit penasaran.

Diam-diam aku mengamati Rekha. Rekha ini sebenarnya tidak terlalu tampan. Tidak sepopuler Dennis, tidak juga sehebat Rion dalam menaklukan hati para gadis.
Namun yang membingungkan, mengapa banyak sekali gadis yang menyukainya dan tergila-gila padanya? Bahkan dua tahun yang lalu saat masih kelas X, Rara sahabatku yang paling kalem dan pendiam, sempat "naksir mati" pada Rekha. Hal itu membuat aku dan Rara harus sedikit berselisih.

Karena ada selentingan kabar yang mengatakan Rekha suka padaku. Namun hingga kini, setelah dua tahun berlalu hubunganku dengan Rekha tak pernah lebih dari sekadar sahabat dan teman curhat.
Mendengar siulan Rekha, pikiranku kembali ke masa sekarang. Kulihat para adik kelas sedang memerhatikan kami dengan ekspresi tidak suka. Memang mayoritas fans Rekha berasal dari kelas X dan XI. Sedangkan kelas XII tentu saja dikuasai oleh gerombolan Dennis yang terdiri dari Rion, Abel, Doni, dan Agung. Kalau dipikir-pikir, lucu juga tingkat kepopuleran di SMA 97 ini.

"La, lo di bus nomer empat kan? Duduk sama siapa?" tanya Rekha seraya menatapku. Aku tersenyum gugup.
"Emmm, iya. Gue duduk sama Rara.” jawabku.
Setelah masuk ke bus, aku segera berjalan menuju tempat dudukku yang berada ditengah diikuti Rekha yang membawakan kantong belanjaanku.
"Thanks ya Kha, lo udah mau bantuin gue." ucapku seraya tersenyum manis.
Rekha membalas senyumku dan menjawab sopan.
"You're welcome." jawabnya. Setelah itu Rekha membalikkan tubuh dan berjalan menuju kursinya yang berada dua kursi dibelakangku.

LOVE REKHA


I dragged a shopping bag containing a super-sized snacks are great with difficulty. I walked across the parking lot SMA 97 which is already quite crowded, and is almost certain everyone was looking at me with a strange look.

 I grumbled to myself. Since last night I've been nagging at length to the friend who fraudulently told me to bring the bag of snacks that actually "extraordinary weight" to the school.

Today SMA 97 is held a study tour to Bandung specifically for kids class XII. Because me and my best friend three types of juvenile hefty "appetite", we agreed to buy a snack as much as possible to eat in the wilderness.

Unfortunately I'm the one who gets to take him to school! Still grumbling, I went back looking for the bus numbered 4. And it is at the end of the bus parking lot! I groaned annoyed. My hand is sore carrying pouch Buto Ijo this period must be coupled with Valentine walked hundreds of meters there ?!

"Veyla, should I help you?" asked someone next to me.
I turned and saw a tall young man who rather good-looking, or it could be categorized as cute. His nose was aquiline and when he smiled, the dimple on the cheek of his right to appear.

Rekha. Precisely Andrekha Riveno.
He's one of my classmates since grade Rekha X. I stared doubtfully.
"Are you sure? It's pretty heavy, you know." I said. Rekha again showcase a cheery smile and take bags of Buto Ijo who had been I dragged-dragging.
"Segini light anyway. After all what good is so Paskibraka if I can not carry this bag?" Rekha replied as he asked.

His tone sounded incredible, and I think this Rekha kind of person who does not like to brag. I just smiled faintly and started walking.

Rekha does follow extracurricular paskibra. Ekskul which I think can only destroy the beauty of the skin. Period dried broad daylight in the middle of the field? What was his name if not torture? But in fact this young man to my side skinned white passable.

In fact, as far as I know, Rekha always like to practice and miraculously, never blackened skin. At most, only changed slightly browned. This is what makes me a little curious.

Secretly I watched Rekha. Rekha is actually not very handsome. Not as popular as Dennis, nor as powerful as Rion in conquering the hearts of the girls.
However confusing, why so many girls who love and infatuated with him? Even two years ago when I was in class X, Rara friend of the most calm and reserved, had a "crush dead" on Rekha. It made me and Rara should be slightly at odds.

Because there is rumored that said Rekha like me. But until now, after two years my relationship with Rekha was never more than a friend and a friend to confide in.
Rekha heard whistling, my thoughts back to the present. I saw the juniors were watching us with expressions of dislike. Indeed, the majority of fans Rekha derived from class X and XI. While the class XII of course controlled by gangs Dennis consisting of Rion, Abel, Doni, and Supreme. In retrospect, funny well as the popularity of high school 97's.

"La, lo bus number four, right? Sit with whom?" Rekha asked, looking at me. I smiled nervously.
"Emmm, yes. I'm sitting at Rara." I replied.
Upon entry into the bus, I quickly walked to my seat at the center followed by Rekha who brought my shopping bag.
"Thanks yes Kha, lo bantuin already want me." I said, smiling sweetly.
Rekha smiled and answered politely.
"You're welcome." he replied. After that Rekha turned and walked toward the chair are two seats behind me.

How to Download / Install

Download and install Cinta Rekha version 0.1 on your Android device!
Downloaded 5+ times, content rating: Everyone
Android package: com.wCintaRekha_4245852, download Cinta Rekha.apk

All Application Badges

Free
downl.
Android
4.0.3+
For everyone
Android app


Oh snap! No comments are available for Cinta Rekha at the moment. Be the first to leave one!

Share The Word!


Rating Distribution

RATING
3.05
1 users

5

4

3

2

1