Bali Vice mendapatkan 1 Juta

Juni 2016, matahari terbit di pulau dewata. Laut menampilkan warna hijau dan biru yang lazim diikuti oleh buih putih gelombang. Semua nampak damai seperti biasanya, pulau itu begitu indah, para turis menyesap koktail di pantai, berjemur sampai kulit mereka kemerahan.

Dengan secepat kilat, ledakan terjadi di seluruh tempat. Orang-orang mulai berlarian dan berteriak, ada orang-orang yang terluka di mana-mana. Perahu tentara yang mengagumkan muncul di bibir pantai. Kapal tongkang penyerang berwarna hitam tiba dengan cepat. Hanya dalam beberapa detik pulau itu menjadi sebuah medan pertempuran.

Sebuah milisi dari utara yang terdiri dari pasukan komando bersenjata berat telah mengambil kendali di titik penting pulau tersebut. Jam malam diberlakukan; kebebasan telah dikurangi menjadi minimum. Pemberontak telah dipenjara, semangat pulau bagaikan hantu hidup. Senyum legendaris orang Bali telah meninggalkan wajah mereka…

Wayan baru saja menyelesaikan giliran kerjanya di warung saat ia menyaksikan serangan itu. Ia sedang menuju pelatihan Pencak Silat-nya. Ketika ia bertemu dan melawan musuh pertamanya. Ia lahir dan dibesarkan di pulau ini dan ia tidak akan membiarkan sekelompok orang asing mengambil alih pulaunya. Dia akan melawan mereka semua! Ayo!